Kamis, 30 Januari 2014

Untung Berlipat Ketika Tiba Musim Liburan

Orang Indonesia pasti kenal dengan kerupuk. Panganan ini kerap menjadi teman makan atau sekedar camilan di saat santai. Salah satu kerupuk yang tak pernah pudar pamornya adalah kerupuk udang. Pengusaha kerupuk di Sidoarjo pun bisa mendulang omzet hingga puluhan juta dah usaha ini saban bulan. Omzet berlipat ketika libur panjang.

Udang merupakan lambang Kabupaten Sidoarjo. Maklum, kawasan di selatan Surabaya tni memang produsen udang terbesar di Jawa Timur. Berbagai macam olahan dari udang pun diproduksi di daerah ini. salah satunya adalah kerupuk.

Meski merupakan camilan atau makanan ringan, bisnis kerupuk odang di Sidoarjo ini cukup menjanjikan. Tengokisaha Abdul Wachid. Ftaxlusen kerupuk merek Mojopahit im bisa niTidulang omzet hingga Rp -45 juta saban bulan.

Tak hanya memproduksi kWupuk. Abdul juga menjual sendiri produk kerupuknya itu. Dibantu 15 karyawan, ia mampu menghasilkan kerupuk udang sebanyak 3.000 kilogram (kg) hingga 3.500 kg per bulan

Abdul memulai usaha ini sejak sepuluh tahun silam. Saat itu. lanjut Abdul, banyak orang Sidoarjo sendiri justru belum mengenal kerupuk udang Sidoaijo. Bahkan, kerupuk udang miliknya hanya laku sebagai buah tangan para pengunjung dari luar daerah.

Kini, seiring dengan waktu, popularitas kerupuk udang ;ls!i Sidoarjo ini mulai dilirik oleh masyarakat. Bahkan, kini, tak hanya pelaju saja yang bisa menikmati kerupuk udang ini, pesanan kerupuk dari luar Jawa juga berdatangan.

Menurut Abdul, selain enak, kerupuk udang buatannya lantaran harganya yang miring. Ia menjual kerupuk udang dengan harga Rp 10.000 per kg hingga Rp 30.000 per kg, tergantung kualitas I [alga kerupuk ini tergantung kualitas dan kemasan," ujarnya Abdul menyediakan nga jenis kemasan, yakni kemasan berisi 500 gram, kemasan 1 kg. dan kemasan 2 kg," kata Abdul. Makin kecil kemasan,harga kerupuk udang itu makin murah. Begitupun juga dengan kualitas kerupuknya, makin sedikit campuran udangnya maka makin murah harganya

Setali tiga uang dengan Abdul, Abidin juga memproduksi dan menjual kerupuk udang di Sidoarjo. Dengan mengusung merek Alili. Ia membanderol harga kerupuk li|. Jii.OOO per kg.

1 tanya, produksi kerupuk Abidin belum besar. K keterbatasan jumlah karyawan, smi;i|i bulan, Abidin hanya sanggup menghasilkan sekitar 500 kg hingga Ti ki ku kerupuk udang di pabriknya. I lengan produksi yang relatif kecil, omzet Abidin pun hanya Rp 25 juta

Selain itu, Abidin juga masih menemui kendaladalam hal promosi. Sebab, saat ini, dia hanya mampu memasarkan kerupuk udang buatannya hanya di sekitar .luwu Timur, seperti Malang, Madura, Bawean, Gresik, Jember, Tuban, dan Pasuruan. Padahal, Abidin ingin sekali mengembangkan kerupuk udang hingga ke luar Jawa bahkan menembus pasar ekspor.

Panen penjualan kerupuk udang biasanya akan dinik mali oleh Abdul dan Abidin, pada saat liburan panjang. Seperti, liburan sekolah, Lebaran, dan tahun baru. Sebab, pada saat seperti itu. Sidoarjo kebanjiran turis dari berbagai daerah.

Mereka pun bisa menuai mn/et hingga dua kali lipat. Seperti saal buaran lalu, omzet Abidin terdongkrak hingga Rp 50 juta sebulan. Itulah sebabnya, kini, Abidin akan meningkatkan produksi di saat menjelang libur panjang. "Saya juga akan menambah jumlah pekerja," ujar Abidin.ini juga dengan Abdul. Ketika musim Lebaran, biasanya Sidoaijo l;myak dikunjungi tamu dari Jakarta Pada Hari Idul Fitri tahun im. Abdul mampu meraup omzet hingga Rp sn |uta silama sebulan

Selain itu, banyak perantau ;i.sh) Sidoarjo yang pulang kampung. Slain untuk mengobati rasa kangen, biasanya mereka akan memborong kerupuk udang i! im.ill tangan untuk handaitaulan di tanah perantaoan," kata Abdul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar